Mengapa anda
ingin menjadi guru? Bukankah menjadi guru merupakan perjalanan yang berat sebab
harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan pribadi masing-masing peserta
didik? Bagaimanakah cara yang tepat agar dapat dikatakan sebagai guru
profesional? Pertanyaan-pertanyaan demikian yang seringkali dilontarkan oleh
orang-orang disekitar yang ingin tahu lebih dalam mengenai profesi guru.
Guru menurut
Ahmad Tafsir adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberikan pertolongan
pada siswa dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat
kedewasaan, maupun berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagi hamba (‘adb) dan khalifah Allah, dan mampu
sebagi makhluk sosial dan sebagai makhluk individual yang mandiri.[1]
Menjadi seorang guru adalah salah satu bagian dari perubahan dunia, karena guru
memiliki tanggung jawab untuk mampu merubah pribadinya (sebagai contoh untuk
peserat didik) dan mampu merubah peserta didik menjadi lebih baik lagi sehingga
peserta didik mampu menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang.
Menjadi seorang
guru harus mampu menyeimbangkan antara karakteristik masing-masing peserta
didik dengan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan, karena pemilihan
strategi pembelajaran sangat mempengaruhi kelangsungan proses pembelajaran yang
akan dilakukan. Oleh karena itu sangat diperlukan guru yang profesional yang mampu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, terarah, dan bermanfaat bagi
kehidupan peserta didik. Adapun salah satu cara yang tepat dalam agar dapat
menjadi guru profesional adalah dengan mengikuti program Pendidikan Profesi
Guru (PPG), karena di sana seorang guru akan dilatih menjadi tenaga pendidik
yang profesional dan mampu menghadapi masalah-masalah dilingkungan sekolah. Tenaga
pendidik yang profesional sangat dibutuhkan karena sistem pendidikan di
Indonesia akan terus berkembang menyeimbangkan sistem pendidikan negara-negara
lain.
Sistem pendidikan
negara Indonesia sejak awal sebelum kemerdekaan sampai saat ini setelah
kemerdekaan memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat
dari gerakan transformasi Ki Hajar Dewantara yang mengembangkan pendidikan
dengan melewati banyak tahapan mulai dari pendidikan yang hanya ditujukan untuk
para bangsawan hingga saat ini siapa saja memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dengan mudah, kapan saja dan di mana saja.
Adapun model
pendidikan yang akan diterapkan saat ini dan masa yang akan datang adalah
kurikulum merdeka belajar, dengan visi misi yakni visi: mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong melalui terciptanya pelajar pancasila yang beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernaral kritis, dan kreatif. Sedangkan misi: 1) mewujudkan
pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata, dan berkelanjutan,
didukung oleh infrastruktur dan teknologi. 2) mewujudkan pelestarian dan
pemajuan kebudayaan serta mengembangkan bahasa dan sastra, dan 3) mengoptimalkan
peran serta seluruh pemangkuu kepentingan untuk mendukung transformasi dan
reformasi pengelolaan pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.[2]
Melalui program Pendidikan
Profesi Guru dan penerapan kurikulum merdeka belajar, diharapkan mampu
menciptakan pendidik yang profesional dan peserta didik yang mampu bersaing dan
menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang.
[1] Khusnul Wardan, Guru sebagai Profesi, (Budi Utama: Yogyakarta, 2019), hal. 109.
[2] Diakses dari http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/visi-misi, pada 20 Desember 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar