Selasa, 20 Desember 2022

GURU PROFESIONAL, GURU YANG SIAP MENDIDIK GENERASI MUDA MEJADI GENERASI YANG SIAP MENGAHADAPI TANTANGAN ZAMAN

 


Mengapa anda ingin menjadi guru? Bukankah menjadi guru merupakan perjalanan yang berat sebab harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan pribadi masing-masing peserta didik? Bagaimanakah cara yang tepat agar dapat dikatakan sebagai guru profesional? Pertanyaan-pertanyaan demikian yang seringkali dilontarkan oleh orang-orang disekitar yang ingin tahu lebih dalam mengenai profesi guru.

Guru menurut Ahmad Tafsir adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberikan pertolongan pada siswa dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan, maupun berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagi hamba (‘adb) dan khalifah Allah, dan mampu sebagi makhluk sosial dan sebagai makhluk individual yang mandiri.[1] Menjadi seorang guru adalah salah satu bagian dari perubahan dunia, karena guru memiliki tanggung jawab untuk mampu merubah pribadinya (sebagai contoh untuk peserat didik) dan mampu merubah peserta didik menjadi lebih baik lagi sehingga peserta didik mampu menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang.

Menjadi seorang guru harus mampu menyeimbangkan antara karakteristik masing-masing peserta didik dengan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan, karena pemilihan strategi pembelajaran sangat mempengaruhi kelangsungan proses pembelajaran yang akan dilakukan. Oleh karena itu sangat diperlukan guru yang profesional yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, terarah, dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik. Adapun salah satu cara yang tepat dalam agar dapat menjadi guru profesional adalah dengan mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG), karena di sana seorang guru akan dilatih menjadi tenaga pendidik yang profesional dan mampu menghadapi masalah-masalah dilingkungan sekolah. Tenaga pendidik yang profesional sangat dibutuhkan karena sistem pendidikan di Indonesia akan terus berkembang menyeimbangkan sistem pendidikan negara-negara lain.

Sistem pendidikan negara Indonesia sejak awal sebelum kemerdekaan sampai saat ini setelah kemerdekaan memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari gerakan transformasi Ki Hajar Dewantara yang mengembangkan pendidikan dengan melewati banyak tahapan mulai dari pendidikan yang hanya ditujukan untuk para bangsawan hingga saat ini siapa saja memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan mudah, kapan saja dan di mana saja.

Adapun model pendidikan yang akan diterapkan saat ini dan masa yang akan datang adalah kurikulum merdeka belajar, dengan visi misi yakni visi: mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui terciptanya pelajar pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernaral kritis, dan kreatif. Sedangkan misi: 1) mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata, dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi. 2) mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta mengembangkan bahasa dan sastra, dan 3) mengoptimalkan peran serta seluruh pemangkuu kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.[2]

Melalui program Pendidikan Profesi Guru dan penerapan kurikulum merdeka belajar, diharapkan mampu menciptakan pendidik yang profesional dan peserta didik yang mampu bersaing dan menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang.



[1] Khusnul Wardan, Guru sebagai Profesi, (Budi Utama: Yogyakarta, 2019), hal. 109.

[2] Diakses dari http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/visi-misi, pada 20 Desember 2022.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar