Senin, 16 Januari 2023

PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL BUDAYA

 

PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL BUDAYA


Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh)

Ing madya mangun karsa (di tengah memberi semangat)

Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan)

 

Pendidikan dan pengajaran adalah sebuah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan manusia baik secara fisik, mental, jasmani, maupun rohani. Pendidikan dan pengajaran merupakan proses memanusiakan manusia artinya melalui pendidikan seseorang ditempah menjadi pribadi yang lebih baik, mengerti akan kebutuhan dirinya, paham akan keadaan lingkungannya, dan mampu bertindak atau mengambil keputusan dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sedangkan pengajaran, melalui pengajaran seseorang dapat mendidik atau memanusiakan manusia, menuntun dan membimbing oranglain menjadi lebih baik, mengajarkan apa yang telah dimiliki kepada orang lain dan berbagi ilmu sekaligus mengembangkannya. Proses memanusiakan manusia melalui pengajaran juga telah diterangkan dalam hadist HR. Bukhari yakni "sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat". berdasarkan hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk memperoleh pendidikan dan memiliki kewajiban untuk menyampaikan/mengajarkan pendidikan tersebut kepada orang lain walau sekecil apapun.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah menuntun yakni membimbing peserta didik sesuai dengan kemampuannya agar tercapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan dilakukan bukan hanya mengembangkan pengetahuan peserta didik, tetapi juga mengembangkan sikap, budi pekerti dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Pendidikan di Indonesia saat ini sudah mempusatkan pada peserta didik maksudnya setiap proses pembelajaran didasarkan pada kebutuhan dan minat anak sehingga mencapai hasil yang memuaskan dan menciptakan kebahagiaan pada anak setinggi-tingginya.

Sebelum mempelajari topik ini saya percaya bahwa masing-masing peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang berbeda-beda. Hal tersebut mengharuskan pendidik untuk mengenali masing-masing karakteristik peserta didik, merancang perencanaan pembelajaran sesuai dengan karakter peserta didik dan melaksanakan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai sebagaimana seharusnya. Proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara secara konkret sesuai dengan konteks lokal sosial budaya dan kelas ialah diterapkannya Seudati (Sehari berbudaya pasti Aceh) dimana peserta didik mampu mengembangkan keterampilan yang dimiliki seperti mengembangkan dan menampilkan tarian-tarian Aceh dan memperkenalkan masakan Aceh. Selain itu pendidik sudah memberdayakan sistem merdeka belajar dalam proses belajar mengajar.

Setelah mempelajari dasar-dasar pendidikan Ki Hajar dewantara saya lebih memahami apa saja hal yang harus diperhatikan oleh guru sebagai pendidik. Adapun hal yang harus diperhatikan oleh pendidik sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara ialah sebagai pendidik harus menuntun, mampu mengembangkan budi pekerti peserta didik, memusatkan pendidikan kepada peserta didik, membebaskan peserta didik dalam berpendapat dan melakukan apapun, serta menyesuaikan antara kodrat alam dan kodrat zaman  (kodrat alam maksudnya kondisi anak yang sejak lahir dipengaruhi oleh kultur budaya dan lingkungan tempat anak berada, sedangkan kodrat zaman maksudnya pendidik harus membekali keterampilan kepada peserta didik sesuai dengan perkembangan zamannya).

Berdasarkan materi pembelajaran terkait pemikiran Ki Hajar dewantara, saya akan menerapkan sistem merdeka belajar di sekolah baik ketika praktk pengalaman lapangan (PPL) maupun ketika nanti mengajar sebagai seorang guru. Merdeka belajar maksudnya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik, memberi kebebasan kepada peserta didik (kebebasan berpendapat, kebebasan mengembangkan pengerahuan, kebebasan mengembangkan keterampilan), menyesuaikan antara pembelajaran, kodrat alam dan kodrat zaman.